Pemanfaatan Aplikasi SIG Untuk Pengembangan Bandara

                                Aplikasi SIG Untuk Pengembangan Bandara

Sistem Informasi Geografi merupakan suatu sistem yang di rancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau kordinat-kordinat geografi. GIS ( Geography Infomation Sistem) memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Aplikasi GIS dari awal penemuannya yakni skitar tahun 1967 di Otawa Otario, sampai saat ini terus berkembang dan pada zaman sekarang ini GIS di peruntukan atau di kembangkan kepada aplikasi berbasis WEB yang akan di kenal dengan WEB GIS.

Dalam pengaplikasiannya GIS dapat di gunakan untuk banyak hal,  investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi bahkan perencanaan rute. Pada intinya pemanfaatan SIG atau GIS memiliki tujuan,  untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. Selain itu, SIG juga dapat membantu dalam hal penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan, pedesaan, permukiman,kawasan industri, dan lainnya. Dalam hal ini penentuan atau pengembangan moda transportasipun bisa di bantu oleh GIS ini, misal saja dalam hal pengembangan Bandara.

Dalam operasi penerbangan tentu hal yang paling diutamakan adalah keselamatan. Keselamatan penerbangan secara fisik meliputi kondisi landasan penerbangan dan lingkungan sekitarnya. Untuk itu dibutuhkan suatu data dan informasi mengenai kondisi landasan dan lingkungan sekitarnya, yang dituangkan dalam sistem informasi bandara. Data-data tersebut meliputi data yang bersifat spasial (keruangan) dan data yang bersifat atribut (keterangan). Dalam hal ini SIG dapat saja berperan untuk menentukan lokasi yang pas juga menunjang keselamatan dalam hal operasi penerbangan. Untuk menentukan lokasi bandara yang efesien dan menujang keselamatan parameter yang di gunakan adalah tata guna lahan, kemiringan lereng, curah hujan, kepadatan penduduk, jarak dari jalan utama, jarak dari sungai utama, arah dan kecepatan angin.

Untuk Penentuan Lokasi Bandara memang memerlukan data yang akurat dan tepat. Karena salah sedikit saja akan mempengaruhi proses penerbangan dan pada ujungnya dapat mengorbakan keselamatan penumpang. Misal saja dalam penentuan posisi bandara yang tidak boleh terlalu berdekatan dengan gunung, bukit ataupun gedung pemancar, ketika kita salah saja dalam mentukan posisi bandara yang terlalu berdekatan dengan gunung, maka penerbangan pun menjadi terancam. Langkah pertama untuk implementasi GIS adalah perencanaan yang baik. Perencanaan yang teliti akan menghemat waktu, dana dan kesalahan dilapangan. Lebih baik memproses lambat daripada cepat tetapi membuat kesalahan yang tidak dapat dikembalikan. Selanjutnya pemakaian input yang benar serta pemakaian Hardware dan software GIS yang standard adalah pekerjaan yang tidak terhindarkan. Terlebih kenyataan bahwa software GIS semakin mudah (user friendly). Pemanfaatan SIG untuk terilustrasi pada gambar .

Sumber Gambar : Goggle (Pemanfaatan SIG)

Tidak hanya berbicara mengenai posisi atau letak penentuan lokasi bandara saja, namun SIG pun dapat di gunakan untuk proses pengembangan dan penunjang lainnya. Misal saja penentuan akomodasi jalan dan rute bus menuju bandara, lalu pada proses pengembangan sosial ekonomi sekitar bandara pun bisa memanfaatkan SIG dengan parameter yang sudah di tentukan. Bahkan kualitas pelayanan bandara pun bisa memanfaatkan SIG dengan metode buffer maka akan di maksimalkan pemetaan zonasi kualitas pelayaan di mulai dari yang kurang baik hingga zona pelayanan yang sangat baik. Data yang di gunakan bisa dengan cara wawancara kepada para pengguna jasa (Penumpang),ataupun dengan pekerja perusahaan, maka hasil dari wawancara tersebut di olah menjadi suatu peta zonasi kualitas pelayanan bandara pada nantinya.Peta hasil zonasipun bisa di jadikan bahan acuan dalam evaluasi kinerja bandara, maka kualitas badara pun akan menjadi lebih baik lagi apabila hasil dari peta tersebut di aplikasikan. 

Dengan hal tersebut SIG sesungguhnya dapat di manfaatkan dalam segala aspek dalam hal ini khususnya untuk pengembangan trasportasi udara yakni Bandara. Dalam pengembangan bandara pun SIG bisa digunakan hampir seluruh aspek mulai dari penentuan letak bandara, penentuan batas bandara, posisi pertokoan bandara, route bus bandara, kondisi sosial ekonomi sekitar bandara, posisi pesawat baik saat terbang dan terparkir, bahkan kualitas pelayanan pun bisa memanfaatkan  SIG. Dengan parameter yang sudah di tentukan maka SIG pun bisa menghasilkan dan membantu serta mempermudah kinerja, tinggal kita memilih saja SIG akan di pergunakan untuk membantu kita dalam aspek apa, karena SIG bisa apa saja.

                                                    Daftar Pustaka

Alfansyuri, E. (Maret 2010). Obstacle Airport Management with Geographic Information System at. jurnal POLI REKAYASA, 1-10.

Darmawan, D. M. (2011). Sistem informasi Geografi (SIG) dan Stadarisasi Pemetaan Tematik. Jurnal SIG , 1-11.

Inessia Umi Putri, A. L. (April 2015). PENENTUAN DAN PEMILIHAN LOKASI BANDARA DENGAN. Jurnal GEODESI, 1-8.

SIG, P. (. (2017, 6 6). Sistem Informasi GeospatiaL. Retrieved from Pradanazone's Blog: https://www.google.co.id/search?q=standarisasi+GIS&rlz=1C1CHBF_idID734ID734&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiRhv7_7KHUAhUNUI8KHQC7DnUQ_AUICigB&biw=1350&bih=653#q=Pemanfaatan+SIG&tbm=isch&tbs=rimg:CRWOaMD6DamNIjiI09qnclOzaxYeCiVqCko66hzmVfAKKOnp5Jsw0_

Syafruddin Rauf, A. Z. (2012). ANALISIS KINERJA DAN PEMETAAN RUTE BUS DAMRI. Jurnal Penelitian Jurusan Sipil Fakultas Teknik, 1-8.

Wikipedia. (2017, 6 6). Sejarah Perkembangan SIG. Retrieved from SIstem Infomasi Geografi: https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis